Lambang Daerah
Kabupaten Maluku Tengah ” PAMAHANUNUSA”
yang berarti ”MEMBANGUN NUSA DAN BANGSA” Pengertian
lengkap dari Lambang Daerah ”PAMAHANUNUSA” sesuai Peraturan Daerah Nomor : 33 / PER / DPRD – GER
/ 1970 adalah sebagai berikut :Lambang
Daerah Bentuk Perisai, yang berukuran leher atas 9 cm, garis
tinggi 12cm, tinggi tepi kiri kanan sampai pada garis lengkung 8 cm, perisai
melambangkan penangkis segalah serangan dari manapun datangnya. Lukisan lambang dengan dasar warna merah darah
, berarti sifat keberanian murni yang tidak ternoda oleh sifat
– sifat lain. Lukisan pada gambar menggunakan
warna – warna :
- Putih artinya suci, melambangkan kesucian didalam menunaikan tugas.
- Kuning artinya cahaya, melambangkan ketuguhan iman dan kebijaksanaan yang bercahaya yang gilang gemilan untuk suatu tujuan.
- Merah artinya berani melambangkan gagah berani dalam menunaikan tugas.
- Hitam arinya tenang, melambangkan ketenangan dalam menhadapi sesuatu apapun juga .
- Hijau artinya harapan, melambangkan penuh harapan dalam melaksanakan tugas.
- Biru artinya tulus dan setia, melambangkan mengabdi kepada cita – cita Negara, Nusa dan Bangsa dengan tulus dan setia.
- Coklat artinya dasar, melambangkan memiliki dasar yang kuat guna melaksanakan tugas.
Kesimpulan tata warna : ” Tiap petugas dilambangkan menunaikan tugasnya
dalam segi Pemerintahan mempunyai sifat suci, kebijaksanaan dan ketuguhan iman,
gagah berani serta tenang, penuh harapan serta setia dan harus mempunyai dasar
yang kokoh kuat seperti batang pohon sagu.”
Lukisan dalam perisai terdiri
dari :Pohon Sagu mempunyai 15 pelepah yang hijau, masing – masing terdiri dari
45 daun artinya :Pohon Sagu menghasilkan makna utama rakyat maluku, khususnya
rakyat Kabupaten Maluku Tengah karena pohon sagu terdapat banyak sekali di
pulau Seram / Nusa Ina. Pohon Sagu terkenal kokoh tak bisa di guncangkan /
ditumbangkan oleh angin apapun. Juga melambangkan ketuguhan dan kekerasan watak
kapitan / pahlawan – pahlawan Maluku seperti : Thomas Matulessy ( Pattimura ),
Anthony Ribok, Said Perintah, Philip Latumahina dan Srikandi Kristina Martha
Tiahahu. 15 Pelepah yang hijau masing – masing terdiri dari 45 helai daun
mempunyai patokan yang nyata dalam sejarah perjuangan yang telah menjelma dari
sejara Bangsa dan Negara Indonesia pada tahun 1954. Lima pelepah berwarna
coklat artinya dasar yang dapat diikuti / dicontohi dari lima Pahlawan Maluku
dengan mengingatkan kita pada perjuangan Pattimura pada tanggal : 15 Mei 1817.
Lima belas pelepah berwarna hijau , lima pelepah yang coklat berarti tulus
setia mengabdi cita –cita Negara, Nusa dan Bangsa guna melksanakan tugas
perjuangan Pattimura pada tanggal 15 Mei (bulan 5). Benteng dengan lima kepala
benteng berwarna hitam bertuliskan Kabupaten Maluku Tengahdengan huruf cetak
putih membuktikan tempat dimana pahlawan –pahlawan yang telah gugur serta
membayangkan kedukaan denga dengan hati yang suci terhadap berakhirnya hidup
Pahlawan Pattmura. Lima kepala benteng merenungkan junjungan tinggi terhadap
pancasila. Susunan batu pada benteng sebanyak 18 dan 17 berarti 1817 yang
mejelma menjadi hari bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu 17 Agustus 1945.
Parang dan Tombak adalah alat-alat kebesaran dan sesaktian para kapitan /pahlan
. Kain Berang yang mengikat ujung tombak ialah isyarat peperangan datuk- datuk
di Maluku Tengah. Rumput subur yang berwarna hijau membayangkan kesuburan tanah
Maluku dengan hasil hutannya.
Delapan belas
pintalan daun – daun kelapa muda sebagai rantai persatuan dan kesatuan
persaudaraan dimana kedua ujungnya bertemu pada bagian atas, artinya 18
kecamatan dalam Daerah Tingkat II Kabupaten Maluku Tengah
Terima kasih bnyak
BalasHapus